Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Responsive Advertisement

BAHAYA PEMUTIH PAKAIAN, Benarkah dapat membasmi virus Corona atau Covid-19?

Bahaya Pemutih pakaian atau klorin

Mencuci dengan menggunakan pemutih berbahan klorin memang baik untuk membasmi bakteri di dalam pakaian kotor Anda. Tapi, rupanya ada ancaman lain yang patut Anda waspadai selain bakteri. Sisa dari pemakaian pemutih tersebut ternyata menyisakan zat karsinogen bernama organochlorine, tulis para peneliti di Marymount Manhattan College, Amerika Serikat. Para peneliti belum yakin apakah zat tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, penulis studi tersebut, Alessandra Leri,Ph.D., menyarankan untuk menggunakan pemutih berbahan klorin secukupnya, sesuai takaran yang dicantumkan di kemasan.

Nah ternyata klorin mengandung sodium hypochlorite, guys! sodium hypochlorite adalah senyawa kimia. Selain bisa digunakan untuk pemutih pakaian, bisa juga digunakan untuk penghilang warna, penghilang bau, dan pembasmi atau pembunuh kuman. Sebagai desinfektan agar air menjadi bersih juga boleh, bro. Sodium Hypochlorite sangat aman digunakan untuk membunuh mikroba karena merupakan jenis disinfektan berbasis garam. Asalkan jangan diminum lho yaa.

Bicara soal penghilang noda, atau bahasa baku-nya adalah Pengelantang, ane baru tau. Pengelantangan adalah proses penghilang warna asli atau pemucatan warna, duh ribet banget. Okey back to the point. Penghilang noda atau pengelantang ini terbagi menjadi dua jenis, bray: Yang pertama yaitu  pengelantang oksigen atau biasa disebut oxygen bleach untuk menghilangkan noda pada kain berwarna dan yang kedua yaitu pengelantang klorin atau biasa disebut chlorine bleach untuk membersihkan noda pada kain berwarna putih.

Oxygen Bleach ini bisa juga digunakan sebagai pencerah kain, merupakan hidrogen peroksida dan senyawa soda kristal alam. Apa itu Hidrogen Peroksida? Ente terus aja baca artikel ini agar pinter.

Nah apabila kamu kebetulan berencana mencari rental atau sewa mobil yang berada di Surabaya atau Sidoarjo, yuk hubungi Toyib Trans dengan nomor WhatsApp 08563020683

Yuk dilanjut membahas tentang bahaya pemutih pakaian.

Dalam menghindari penyebaran virus corona (Covid-19), pemakaian serta penyemprotan disinfektan dinilai salah satu yang efisien. Perihal ini membuat disinfektan jadi salah satu benda yang sangat jarang di pasaran. Sehingga warga juga banyak yang memilah buat membuat cairan disinfektan sendiri dengan menggunakan cairan bleaching baju bagaikan kombinasi bahan disinfektan. Sementara itu tampaknya mengombinasikan cairan bleaching baju dengan bahan lain ini sangat tidak dianjurkan sebab dapat beresiko. Karena aksi salah kaprah tersebut malah bisa kurangi daya guna cairan bleaching baju dan dapat jadi menimbulkan munculnya respon kimia yang beracun serta membahayakan.

Dikenal cairan bleaching baju memiliki sodium hypochlorite yang diucap dapat menewaskan bakteri serta virus, tercantum virus influenza, staphylococcus, streptococcus, salmonella, serta pula virus salesma. Sodium hypochlorite ini hendak mengoksidasi ataupun membakar membran pelindung kuman serta cangkang protein virus, sehingga mikroorganisme ini gampang dihancurkan. Sayangnya dikala dicampur dengan bahan kimia lain membuat material aktif pada cairan bleaching jadi tidak optimal. Dikutip dari Washington State Department of Health, berikut 3 bahan yang tidak diajarkan buat dicampurkan dengan cairan bleaching baju:

1. Cairan bleaching serta ammonia
Ammonia ialah bahan kimia yang umumnya ada pada produk pembersih rumah tangga semacam sabun pembersih kaca, pembersih bak mandi, sabun pel lantai, serta larutan pembersih wc. Ammonia ini sangat beresiko bila dicampurkan dengan cairan bleaching baju karena dapat menimbulkan respon kimia yang menciptakan gas beracun bernama kloramin. Bila gas tersebut terpapar pada manusia dapat mnimbulkan indikasi berbentuk batuk, mual, sesak nafas, nafas pendek, mata berair, sakit dada, iritasi kerongkongan, hidung serta mata, dan pneumonia serta cairan di paru- paru.

2. Cairan bleaching dengan acid atau asam
Asam pula sangat beresiko bila dicampurkan dengan cairan bleaching baju. Dimana asam umumnya ada pada produk cuka, pembersih kaca, deterjen, serta sabun mencuci piring. Kala 2 bahan tersebut bercampur hingga bisa menciptakan gas asam klorin yang apalagi pada tingkat rendah serta periode waktu yang pendek bisa menimbulkan kehancuran pada kulit, kerongkongan, mata, hidung, serta paru- paru. Parahnya dalam kandungan yang sangat besar bisa menimbulkan kematian. Tidak hanya itu klorin pula bisa diserap lewat kulit, menciptakan rasa sakit, peradangan, pembengkakan, serta lepuh.

3. Cairan bleaching baju serta rubbing alkohol
Biasanya, rubbing alkohol yang dijual di apotek ataupun toko berkadar 70% sampai 90%, yang maksudnya mempunyai tingkatan konsentrasi besar. Dengan begitu rubbing alkohol saja telah lumayan dijadikan bagaikan disinfektan. Sayangnya dikala dicampur dengan cairan bleaching baju malah hendak jadi beresiko. Dikala dicampur keduanya hendak menciptakan respon kimia yang beracun serta beresiko.

Memandang uraian tersebut, pasti mulai dari saat ini kita mesti hati- hati dalam membuat disinfektan sendiri. Terlebih asal ataupun tidak kompeten dalam mengombinasikan bahan kimia yang hendak dijadikan disinfektan. Karena alih- alih membasmi virus corona, disinfektan yang terbuat dapat jadi malah membahayakan diri sendiri.

Metode pembuatan disinfektan dengan memakai cairan bleaching baju tersebar di aplikasi pesan praktis WhatsApp. Dalam pesan tersebut, dipaparkan pula dimensi perbandingan antara bleaching baju dengan pewangi. Berikut isi pesan tersebut:

" Monggo yg hendak membuat cairan Disinfektan utk aktivitas penyemprotan mandiri. Byclean( cairan bleaching)+ air, klo mau wangi+ pewangi. Perlengkapan semprot seadanya( dapat gunakan semprot burung), serta kain lap. Byclean+ air perbandingannya 1: 9. Dengan metode ini kita telah melindungi area sendiri dari virus penyakit, secara mandiri. Kabar ini dari ka Puskas Pejuang( dokter. Hani)"

Penelusuran:

Bagi penelusuran kami, cairan bleaching baju dapat digunakan buat pembuatan disinfektan serta telah sesusai dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia( World Health Organization). Dalam postingan yang dilansir Kompas. com bertajuk" Gimana Metode Membuat Cairan Disinfektan Sendiri?" pada 21 Maret 2020, dipaparkan kalau membuat disinfektan sendiri dapat dengan cairan bleaching baju ataupun pembersih lantai. Periset Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia( LIPI), Dokter. Joddy Arya Laksmono membetulkan kalau cairan disinfektan dapat terbuat dengan kombinasi cairan bleaching baju ataupun pembersih lantai.

" Bersumber pada anjuran dari World Health Organization, kalau bahan- bahan yang bisa digunakan bagaikan desinfektan merupakan etanol serta sodium hipoklorit( bleaching). Mayoritas larutan bahan bleaching rumah tangga memiliki 5 persen sodium hipoklorit( 50000 bpja klorin)," kata Joddy, dikala dihubungi Kompas. com, Sabtu( 21/ 3/ 2020). Joddy mengatakan, cairan bleaching baju ialah bahan yang sangat kokoh serta efisien. Hendak namun, bahan ini gampang dinonaktifkan bila ada bahan organik. Bahan aktif yang terdapat di dalam cairan bleaching ialah sodium hipoklorit yang mempunyai bermacam- macam guna." Efisien menewaskan kuman, jamur, serta virus, tercantum virus influenza," kata ia.

Joddy mengatakan, cairan bleaching baju yang biasa digunakan tiap hari dapat dilarutkan dengan air biasa. Perbandingannya, 1: 100." Anjuran dari World Health Organization semacam berikut, pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dengan perbandingan 1: 100 biasa diajarkan. Pakai 1 bagian bahan bleaching buat 99 bagian air ledeng dingin( pengenceran 1: 100) buat disinfeksi permukaan," kata Joddy. Bahan bleaching yang sudah diencerkan ini bisa mendisinfeksi dalam waktu kontak 10- 60 menit. Joddy menegaskan berartinya mencermati takaran perbandingan pemakaian cairan bleaching serta air. Diupayakan, konsentrasi sodium hipoklorit yang terdapat telah tidak sangat besar.

" Sesuaikan perbandingan bahan bleaching serta air bagi kebutuhan buat menggapai konsentrasi sodium hipoklorit yang cocok. Misalnya, buat preparat bahan bleaching yang memiliki 2, 5 persen sodium hipoklorit, pakai bahan bleaching 2 kali lebih banyak ialah, 2 bagian bahan bleaching buat 98 bagian air," jelas Joddy. Setelah itu halaman Grid. id pula menuliskan tentang isi bleaching baju ataupun bayclin. Dalam postingan yang dilansir Grid. id bertajuk" Tersebar Video Metode Membuat Desinfektan dari Bleaching, Karbol, Pembersih Lantai, Efisien Bunuh Virus Corona?" pada 20 Maret 2020, dipaparkan isi bayclin yang dapat digunakan bagaikan disinfektan.

Larutan bleaching, semacam bayclin memiliki zat aktif ialah hipoklorit dengan konsentrasi 5. 25 persen. Dengan isi tersebut, larutan bleaching dapat dijadikan bagaikan salah satu bahan buat membuat desinfektan. Riset yang diterbitkan dalam Journal of Hospital Infection menyebut virus corona bisa mati dalam satu menit dengan melaksanakan disinfeksi permukaan barang dari sebagian bahan. Dapat dengan memakai alkohol 62- 71 persen, bleaching hidrogen peroksida 0, 5 persen, ataupun bleaching rumah tangga yang memiliki 0, 1 persen natrium hipoklorit.

Kesimpulan:

Bayclin ataupun cairan bleaching baju dapat digunakan bagaikan salah satu bahan pembuatan disinfektan buat menewaskan virus serta kuman. Tetapi, penggunaannya wajib cocok dimensi yang diajarkan oleh World Health Organization. 

Posting Komentar

0 Komentar