Tidak ada orang yang tidak mengalami stres di dunia. Tapi, tingkat stres yang dialami oleh masing-masing orang berbeda. Kabar buruknya: Anda mungkin tidak akan bisa lepas dari semua stres Anda, tapi setidaknya, Anda bisa meminimalkannya. Bersiaplah untuk membuang stres dari hari-hari Anda, mulai hari ini.
MINGGU PERTAMA
Jauhkan penyebab stres
- Tulis jurnal atau catatan harian. Menurut Journal of Experimental Psychology, orang yang menuliskan perasaan mereka lebih mampu mengatasi stres.
- Bikin satu lubang pada bola tenis dan remaslah. Biarkan ketegangan terbangun di tangan Anda dan seluruh tubuh Anda, kemudian lepaskan. Hal ini meningkatkan relaksasi.
- Cegah reaksi stres dengan mendengarkan musik yang menyenangkan. Musik dapat mencegah lonjakan hormon stres. Rekomendari kami: Musik klasikyang memiliki alunan lembut, seperti lagu-lagu karya komposer Beethoven, Liszt, atau Debussy.
- Tidur yang terganggu sering merupakan tanda bahwa Anda sedang depresi. Gejala ini disebut early-morning awakening depression dan disebabkan oleh otak yang terlalu aktif yang tidak bisa melenyapkan kekhawatiran, atau otak yang kurang aktif yang tidak dapat menjaga tidur. Jika gejala Anda termasuk kehilangan berat badan, lekas marah, atau perasaan putus asa, temui psikiater – masalah Andabisa diobati. Kemungkinan lain: jika Andamengonsumsi minuman beralkohol sebelum tidur, efek alkohol baru akan mereda setelah beberapa jam kemudian, membuat Anda terjaga dan sedikit gelisah. Cobalah hindari alkohol. Jika itu stres karena kerja, jernihkan pikiran Anda dengan menuliskan kekhawatiranAnda dan solusinya. Menuliskannya bisa menghindari masalah tersebut berputar-putar di otak Anda.
- Meskipun bukti grafis menunjukkan bertentangan - John Bonham (drummer Led Zeppelin yang tewas karena kebanyakan minum minuman keras) – tapi bermain drum terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan. Suatu penelitian baru menemukan bahwa ketika karyawan di industri yang sibuk kelelahan diajak berpartisipasi dalam sesi drum, maka mereka mengalami peningkatan mood hingga 50 persen, yang berlangsung setidaknya 6 minggu. Orang-orang dalam penelitian ini juga melaporkan penurunan kelelahan, kecemasan, dan depresi. Jadi, belilah sepasang stik di toko alat musik, dan usir hari-hari stres Anda. Catatan: mainkan drum pada tempat dan waktu yang tidak mengganggu orang lain. Jangan sampai tetangga sebelah jadi stres akibat permainan drum Anda di malam hari, bung!
MINGGU KEDUA
Hindari tombol pemicu
- Tinggalkan rokok. Para peneliti di European Board for Research of Nicotine and Tobacco menemukan bahwa nikotin menekan hormon serotonin pelawan stres. Hal ini juga memicu pelepasan dopamin, yang merangsang pusat kesenangan di otak. Masalahnya: Tingkat dopamin yang turun cepat dengan drastis membuat Anda jadi sangat cemas.
- Cegah naiknya berat badansaat liburan. Kemas alat lompat tali bersama sunblock Anda. “Alat lompat tali tidak banyak makan tempat pada koper Anda dan dapat digunakan di dalam ruangan jika di luar terlalu panas atau terlalu banyak polusi,” ujar Suzanne Schlosberg, penulis Fitness for the Road. Bonus: Cepat. “Sepuluh atau 15 menit lompat tali akan menyusutkan tubuh Anda,” tambahnya.
- Dihantui pekerjaan saat berlibur? Ya, Anda bisa juga membawanya saat liburan. “Jangan merasa seolah-olah Anda tidak dapat membawa sejumlah pekerjaan saat Anda berlibur. Hanya, pastikan untuk menjadwalnya” kata Peter Wish, Ph.D., seorang psikolog di Sarasota, florida. Jika tidak, Anda akan stres karena tidak punya waktu untuk relaks dan makin stres ketika Anda kembarli bekerja.
- Bebaskan diri Anda dari hutang. Kartu kredit dan hutang Anda over-limit? Lakukan tindakan jelas: Temui financial planner. Menurut satu studi pada Virginia Tech, mereka yang menerima konseling kredit mendapatkan tingkat stres mereka secara keseluruhan berpindah dari “parah” atau “banyak sekali” menjadi “biasa saja” atau “rendah”, setahun kemudian.
MINGGU KETIGA
Berhenti bekerja berkebihan
- Perhatikan titik hijau di ponsel Anda. Itu adalah pengingat rahasia untuk mengambil satu nafas yang dalam sebelum Anda menjawab panggilan telepon, kata Susan Siegel, dari Program of Integrative Medicine di sekolah kedokteran University of North Carolina. Tidak hanya akan membuat Anda merasa lebih baik, teatapi Anda akan tercengar lebih percaya diri.
- Bawa radio ke tempat bekerja... dan setel ke stasiun musik yang memutarkan musik-musik lembut. Menurut studi di Pennsylvania's Wilkes University, musik yang lembut mampu menurunkan tingkat stres Anda di tempat kerja, selain juga mengurangi resiko terserang flu ringan. Michael Buble bisa jadi pilihan, bukan Metallica.
- Buat jadwal. Jika bos Anda tiba-tiba melimpahkan proyek besar kepada Anda, cobalah untuk tidak berpikir, “Saya harus melakukannya. Saya bakal dipecat” (Apalagi mengatakannya di depan bos Anda langsung). Sebaliknya,sampaikan kepadanya jadwal yang menguraikan hal-hal yang bisa dilakukan. Apa yang membebani Anda jadi bisa terkendali dan terbuka untuk negosiasi, kata James Blumenthal, Ph.D., seorang psikolog di Duke University.
- Bawa notepad atau tablet ketika Anda berlatih. “Saya mendapatkan ide-ide terbaik saya ketika saya berolahraga,” kata Henry Nicholas, Presiden dan CEO, Broadcom Corporation. Dan penelitian baru mendukung gagasan ini. Orang-orang dalam penelitian ini yang berolahraga dalam intensitas tinggi selama 30 menit mampu memproses informasi lebih cepat dan lebih akurat 50 menit setelah sesi latihan – daripada yang mereka melakukan suatu tes sebelum latihan.
MINGGU KEEMPAT
Segarkan jiwa dan raga
- Bahkan satu sesi yoga dapat membantu melawan stres dan menurunkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh, kata peneliti di Thomas Jefferson University
- Petuah kuno mengatakan untuk pulang ke rumah ketika Anda sedang sakit, namun, menurut studi baru, menjauhkan diri dari segala kegiatan yang sifatnya seperti bersosialisasi bisa membuat Anda mudah menerima 'paket' infeksi atau virus. Carnegie Mellon, seorang peneliti, memberikan suntikan virus flu kepada 83 orang siswa, kemudian meminta mereka untuk melacak seberapa mereka merasa kesepian selama 4 bulan. Siswa yang kesepian menghasilkan antibodi secara signifikan lebih sedikit daripada rekan-rekan mereka yang terhubung secara sosial. Mungkin karena kesepian dan isolasi bisa memprovokasi melemahnya sistem kekebalan “stres”, terang penulis utama studi Sarah Pressman, MS.
- Cari pemandangan yang segar. Lalu ambil napas dan puaskan pandangan mata Anda. Itu dapat membuat Anda berjalan menjauh dari 'tepi jurang' stres dangan suasana perspektif yang lebih besar, yang kemudian akan memberi Anda semangat melakukan hal-hal besar yang lain pada “daftar pekerjaan” Anda.
- Suatu penelitian di Australia menemukan bahwa pria yang memiliki pekerjaan yang membuat stres, lebih mungkin untuk menderita kecemasan dan kesehatan yang buruk dibandingkan pria yang bekerja dangan tekanan yang minimal. Solusinya: Satu pelukan. Penelitian menunjukkan bahwa 10 menit dari berpegangan tangan dan 20 detik pelukan dari pasangan Anda dapat mengurangi efek merusak dari stres.
- Jangan lampiaskan stres pada anak-anak: Pulang dari rumah dalam keadaan stres dari kantor membuat Anda lebih mungkin untuk meledakkannya pada anak-anak Anda. Solusinya: Hilangkan stres pada saat perjalanan pulang, atau biarkan anak-anak Anda tahu bahwa 15 menit pertama ketika Anda tiba di rumah adalah “waktu menyendiri” bagi Anda.
0 Komentar